terjawab• terverifikasi oleh ahli Buku harian (jurnal) penjualan hanya digunakan untuk mencatat penjualan A. tunai B. kredit C. tunai dan kredit D. kredit dan pengembalian kredit. E. tunai dan potongan penjualan Iklan Iklan Ada pertanyaan lain? Cari jawaban lainnya Tanyakan pertanyaanmu Sebelumnya Berikutnya Kosakataistilah dalam akuntansi. 1. Aktiva (assets) :kekayaan yang dimiliki perusahaan (lihat harta). Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. 2. Aktiva tetap (fixed assets) :aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam JurnalKhusus Penerimaan Kas • Yaitu buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaan koperasi. • Sumber penerimaan yang paling tinggi terjadinya adalah dari penjualan tunai, baik kpd anggota maupun bukan anggota, dan dari penerimaan piutang. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. JAKARTA, - Di dalam dunia akuntansi dikenal istilah jurnal umum. Biasanya jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang ada di sebuah perusahaan. Lantas, apa yang dimaksud dengan jurnal umum?Mengutip buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII karya Mimin Nur Aisyah, jurnal umum adalah media/buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama satu periode waktu tertentu satu bulan tanpa membedakan jenis transaksi. Baca juga Apa yang Dimaksud dengan Akuntansi? Transaksi yang biasa dicatat di dalam jurnal umum meliputi, transaksi pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, penerimaan kas, pengeluaran kas, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan. Bentuk jurnal jenis ini pada perusahaan dagang adalah sama dengan jurnal yang digunakan pada perusahaan jasa. Biasanya, jurnal umum ini masih cocok jika digunakan pada perusahaan yang jumlah atau volume transaksinya masih sedikit. Jika volume kejadian atas transaksi sudah banyak maka jurnal umum adalah sudah tidak mampu lagi digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Baca juga Simak Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi Fungsi Jurnal UmumMengutip laman fungsi jurnal umum adalah sebagai berikut Fungsi Historis Karena penjurnalan dilakukan secara kronologis, maka segala transaksi dicatat berdasar urutan tanggal dan diterapkan dalam keseharian. Jurnal ini kemudian juga dapat mendeskripsikan kegiatan perusahaan setiap harinya, berurutan dan berkelanjutan. Inilah yang kemudian membuat jurnal ini memiliki fungsi historis, yang merekam segala catatan transaksi secara sistematis, memudahkan untuk melakukan pelacakan riwayat dan sebagainya. Fungsi Pencatatan Seperti halnya jurnal lain, tentu saja jurnal jenis ini juga memiliki fungsi sebagai pencatatan atau dokumentasi. Ini karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan selalu dibukukan. Artinya, adanya perubahan modal, biaya, kekayaan maupun pendapatan, akan dicatatkan dulu di jurnal umum yang kemudian dijadikan bahan penyusunan laporan keuangan di akhir periode. Fungsi Analisis Meskipun terkesan seperti buku harian, nyatanya menginput data di jurnal ini juga tidak dilakukan secara asal. Setiap record atau catatan transaksi dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi. Transaksi diidentifikasi sebagai kredit dan debit yang juga meliputi klasifikasi terhadap akun, dan nilai transaksinya. Dengan demikian, jurnal umum adalah telah memenuhi syarat untuk memiliki fungsi analisis. Fungsi Instruksi Selain ketiga fungsi yang disebutkan di atas, ternyata jurnal ini tak sekedar catatan harian karena ia juga memiliki fungsi instruktif pada proses input data di buku besar. Hal ini karena pencatatan di jurnal jenis ini tak berhenti sebatas dokumen transaksi saja, melainkan juga berupa petunjuk untuk kredit atau debit. Fungsi Informatif Sebagai sebuah catatan, tentu saja jurnal umum memuat sejumlah besar informasi serta detail terkait bukti pencatatan transaksi yang pernah terjadi. Dengan adanya jurnal jenis ini, berbagai informasi relevan dapat memudahkan pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam urusan pengelolaan keuangan. Baca juga Mengenal Arti Debit dan Kredit dalam Akuntansi Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Semua perusahaan ritel pastinya memiliki bisnis utama yang melakukan pembelian dan penjualan secara berkelanjutan. Tentunya, tidak semua transaksi jual beli tersebut dapat dilakukan secara tunai dan manual. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menggunakan sebuah sistem penjualan untuk mengotomisasikan penjualan, serta menggunakan jurnal penjualan dan pembelian. Jurnal belanja dan jurnal penjualan khusus ini memudahkan kita untuk memasukkan dan membuat laporan keuangan. Sehingga perlu dilakukan pencatatan secara cermat, akurat, baik dan benar. Anda tentunya perlu menggunakan Software Akuntansi dari HashMicro untuk mempermudah pengelolaan jurnal dalam bisnis Anda. Simak artikel berikut untuk penjelasan lebih lengkap. Daftar Isi Pengertian Jurnal Penjualan Jenis-jenis Jurnal Penjualan Tunai Kredit Jurnal diskon penjualan Jurnal retur dan potongan penjualan Kesimpulan Pengertian Jurnal Penjualan Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk suatu siklus akuntansi yang tugasnya mencatat transaksi penjualan. Kita dapat menggunakan jurnal khusus untuk mencatat dan memposting ke dalam akun untuk di komputerisasi. Biasanya informasi yang disimpan dalam jurnal penjualan untuk setiap transaksi, antaranya; 1 Tanggal transaksi, 2 Nomor rekening, 3 Nama Pelanggan, 4 Nomor faktur Jumlah penjualan debit akun piutang dagang dan kredit akun penjualan. Pada umumnya, hanya piutang yang tercatat dalam jurnal penjualan. Artinya, transaksi tunai tidak tercatat dan transaksi tunai akan masuk ke dalam jurnal penerimaan kas. Namun, pada kenyataannya, mungkin masih banyak menggunakan akun jurnal tersebut untuk mencatat penjualan tunai. Jika Anda ingin melihat dan melihat saldo yang tercatat dalam buku besar, Anda dapat menelusuri jurnal. Anda dapat menggunakan nomor faktur yang tercantum untuk mengakses salinan faktur. Untuk memudahkan pengelolaan faktur di perusuhaan, Anda dapat menggunakan sistem e-Invoicing yang dapat melacak faktur secara otomatis. Semakin banyak dan rumit transaksi tersebut, sehingga perusahaan memerlukan sistem pencatatan yang baik. Sistem pencatatan tersebut kita kenal sebagai sistem akuntansi. Sistem itu terus bergulir dari waktu ke waktu sehingga membentuk suatu siklus yang disebut siklus akuntansi. Jenis-jenis Jurnal Penjualan Secara umum ada 4 empat jenis jurnal penjualan, dan penjelasannya sebagai berikut Tunai Tentunya, Perusahaan dapat menjual barang secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai biasanya masuk ke mesin kasir dan akan tercatat dalam akun-akun. Berikut contoh ilustrasinya dengan metode perpetual Dapat kita asumsikan bahwa pada tanggal 11 November 2021, PT HashMicro menjual barang seharga Rp Transaksi penjualan ini dapat tercatat sebagai berikut Debet Kas = Rp Kredit Penjualan = Rp Dalam sistem persediaan perpetual, harga pokok penjualan serta pengurangan jumlah persediaan wajib tercatat juga. Dengan ini, akun persediaan menunjukkan jumlah persediaan yang belum terjual. Asumsikanlah bahwa harga pokok penjualan pada tanggal 12 November 2021 adalah Jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan dalam persediaan seperti berikut ini Debit Harga Pokok Penjualan = Kredit Persediaan = Penjualan yang menggunakan kartu kredit nantinya diproses oleh badan kliring yang menghubungkan bank penerbit kartu kredit. Misalnya Kartu Kredit BCA, Bank Mandiri. Bank itulah yang nanti bakal mentransfer uang tunai hasil penjualan ke rekening bank peritel. Jadi, jika pembeli membayar secara tunai maupun menggunakan kartu kredit untuk membayar pembelanjaannya, penjualan akan tercatat seperti yang saya tunjukkan di atas. Beban pemrosesan yang badan kliring atau bank penerbit kartu kredit keluarkan, besarnya sekitar 2-3% dari angka transaksi penjualan. Berikut cara mencatat beban kartu kredit secara periodik Debet Beban kartu kredit = Kredit Kas = Baca juga 5 Fitur Aplikasi Akuntansi yang Paling Banyak Dicari Perusahaan Kredit Jurnal penjualan kredit adalah catatan jurnal yang fungsinya untuk mencatat jenis transaksi penjualan kredit. Penjual biasanya mencatat penjualan sebagai debit pada akun Piutang Usaha atau Piutang Dagang dan kredit. Risiko dari penjualan secara kredit, akan terlihat di jurnal wesel tagih dan wesel bayar. Perhatikan pencatatannya dengan metode perpetual di bawah ini Jurnal penjualan secara kredit senilai dan harga pokok penjualan untuk PT HashMicro adalah berikut ini Debit Piutang Usaha = Kredit Penjualan = Debit Harga Pokok Penjualan = Kredit Persediaan = Baca juga Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda? Jurnal diskon penjualan Syarat dalam suatu penjualan biasanya tertera dalam faktur penjualan yang dikirim kepada pembeli. Syarat dalam suatu pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli dan penjual disebut syarat kredit credit term. Jika pembayaran terjadi ketika pengiriman barang, maka syaratnya adalah tunai atau tunai bersih. Sebaliknya, jika pembeli yang boleh mendapat keringanan waktu untuk membayar maka dapat Anda sebut sebagai periode kredit credit period. Periode kredit biasanya mulai sejak tanggal transaksi penjualan yang tertera dalam faktur. Jika pembayaran jatuh tempo setelah tanggal faktur seperti 30 hari, maka syaratnya adalah 30 hari bersih, yang tertulis n/30. Sementara pembayaran jatuh tempo di akhir bulan yang sama dengan bulan penjualan, maka syaratnya tertulis sebagai n/eom end-of-month. Agar mendorong pembeli membayar sebelum jatuh tempo, penjual biasanya menawarkan diskon kepada pembeli tersebut. Misalnya, penjual bisa menawarkan diskon 2% jika pembeli membayar dalam kurun waktu 10 hari setelah tanggal faktur. Akan tetapi jika pembeli tidak mengambil diskonnya, harga yang tertera di faktur akan jatuh tempo dalam 30 hari. Penulisan syarat ini adalah sebagai 2/10. n/30 dan dibaca sebagai diskon 2% jika dibayar dalam 10 hari, jumlah bersihnya jatuh tempo dalam 30 hari. Diskon yang pembeli ambil untuk membayar lebih awal tersimpan sebagai diskon penjualan oleh penjual. Biasanya penjual mencatat diskon penjualan pada akun terpisah. Akun diskon penjualan ialah akun kontra terhadap penjualan. Perhatikan ilustrasi jurnal penjualan dengan diskon dan PPN berikut ini Katakan uang tunai penjual terima dalam periode diskon 10 hari dari penjualan kredit dan PPN sebesar 10%. Maka pencatatan jurnal transaksi penjualannya seperti ini Debit Kas = Rp 2. Debit PPN = Rp 3. Debit Diskon Penjualan = Rp 4. Kredit Piutang Usaha = Rp Jurnal retur dan potongan penjualan Barang yang sudah pelanggan beli dapat mereka kembalikan kepada penjual yang merupakan retur penjualan sales return. Di samping itu, dengan alasan barang rusak, cacat atau alasan lainnya, penjual bisa mengurangi harga barang/pemberian potongan penjualan sales allowance. Jika retur atau potongan penjualan terjadi secara kredit. Penjual biasanya membuat memo kredit atau memorandum kredit credit memorandum untuk pembeli yang melakukan retur. Memo ini memperlihatkan jumlah dan alasan kredit penjual di dalam akun piutang usaha, yang mana piutang usaha jika terjadi penjualan kredit berarti berkurang jumlahnya. Untuk memudahkan proses ini, Anda dapat mengintegrasikan sistem akuntansi dengan CRM sales untuk melacak utang dan piutang supaya dapat memastikan arus kas lancar. Seperti diskon penjualan, retur dan potongan penjualan bisa mengurangi pendapatan. Karena bisa menambah ongkos kirim ongkir barang penjualan serta beban lainnya. Karenakan persediaan selalu diperbarui, penjual menambahkan biaya barang yang dikembalikan dalam akun persediaan. Penjual harus mengkredit biaya barang yang pelanggan kembalikan pada akun harga pokok penjualan, karena akun ini didebitkan saat penjualan awal tercatat. Kesimpulan Itulah pembahasan singkat mengenai jurnal penjualan dan beberapa jenisnya. Jurnal jenis ini sangat penting untuk sebuah bisnis karena terjadinya jual-beli yang berkelanjutan sehingga pencatatan arus kas pun perlu Anda perhatikan oleh berbagai pelaku bisnis yang ada. Namun, masih banyak perusahaan yang melakukan pencatatan jurnal penjualan secara manual yang kurang efisien dan memakan waktu lama. Pencatatan secara manual ini rentan akan kesalahan yang menghambat proses bisnis Anda karena data tersebut sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, Anda memerlukan software akuntansi untuk memudahkan pencatatan jurnal penjualan. Software Akuntansi Hashmicro dapat menjadi pilihan Anda untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda, terutama dalam mencatat jurnal penjualan. Sistem ini dapat melacak keuangan secara terperinci dan membuat laporan keuangan secara instan, sehingga Anda dapat bekerja secara cepat dan efisien. Selain itu, Software Akuntansi dari HashMicro dapat meminimalkan kesalahan perhitungan dan mengotomatiskan pencatatan ribuan transaksi keuangan perusahaan. Dengan bantuan software ini akan menjamin proses bisnis perusahaan Anda yang lancar dan aman. Klik disini untuk menghubungi kami. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jessica Wijaya writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses. Dalam pembukuan, ada 2 jenis jurnal yang kita ketahui, jurnal khusus akuntansi dan jurnal umum. Baik jurnal umum maupun khusus berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing. Jurnal umum merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi secara berurutan, sedangkan jurnal khusus merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang ada dalam sebuah perusahaan. Dalam hal ini, jurnal khusus dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan besar untuk mencatat hal-hal yang khususnya. Lewat artikel ini, kamu akan mengetahui mengenai manfaat dan juga jenis-jenis dari jurnal khusus itu sendiri dan berikut informasinya. Baca juga Membuat catatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang Jenis-jenis jurnal khusus akuntansi Jurnal khusus sendiri terbagi kedalam 4 jenis. Setiap jurnal memiliki fungsinya sendiri dan terhubung dengan aspek-aspek penting dalam perusahaan. Berikut, 4 jenis jurnal tersebut Jurnal Khusus Pembelian Pertama, ada jurnal khusus pembelian yakni, jurnal khusus yang dibuat khusus untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Jurnal ini juga disebut sebagai buku pembelian. Selain itu, jurnal ini juga mencatat pembelian-pembelian yang dilakukan secara kredit. Jurnal Khusus Penjualan Jika ada jurnal khusus pembelian maka, ada jurnal khusus penjualan. Fungsinya yakni untuk mencatat penjualan apa saja yang terjadi dalam perusahaan. Sama dengan jurnal khusus pembelian, jurnal khusus penjualan hanya mencatat penjualan yang dilakukan secara kredit. Jurnal Khusus Penerimaan Kas Jurnal ini merupakan buku harian khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan tunai baik berupa cek atau kas. Buku ini juga dikenal sebagai buku kas masuk dimana, buku ini mencatat semua transaksi yang masuk mulai dari penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai, dll. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Terakhir, ada jurnal khusus untuk pengeluaran kas dimana, buku ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai yang terjadi baik yang menggunakan cek maupun kas. Baca juga Contoh laporan keuangan perusahaan dagang terlengkap Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus akuntansi Seperti yang telah dijelaskan diatas, ada jurnal umum dan khusus dimana, setiap jenis jurnal memiliki ciri khas masing-masing. Jika dilihat, baik jurnal khusus maupun umum memiliki perbedaannya masing-masing dan berikut perbedaannya Bentuk Jurnal umum dan khusus memiliki bentuk yang berbeda. Jurnal umum bentuknya lebih sederhana karena hanya terdiri dari kolom tanggal, debet, dan kredit. Untuk khusus, bentuknya berbeda-beda tergantung kebutuhan. Biasanya, pengelompokkannya didasarkan kepada kelompok transaksi sejenis. Pencatatan Untuk pencatatan, setiap transaksi yang ada berbeda-beda untuk jenisnya. Untuk jurnal umum, pencatatannya sendiri berdasarkan transaksi yang ada dan dicatat sesuai dengan kronologis atau berurutan. Sementara itu, jurnal khusus biasanya berbeda karena, hanya transaksi sejenis yang dicatat Penggunaan Penggunaan jurnal umum dan khusus sangat berbeda. Jurnal umum biasanya digunakan oleh perusahaan jasa atau dagang berskala kecil karena, transaksinya tidak begitu banyak. Jurnal khusus digunakan di perusahaan-perusahaan besar karena, banyak transaksi yang terjadi secara berulang-berulang. Hal itu membutuhkan Teknik pencatatan secara khusus. Tingkat kesulitan Jurnal umum memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks karena membutuhkan logika yang bagus untuk akun debit dan kredit. Kesalahan dalam pembuatan laporan bisa berakibat fatal karena akan mengakibatkan laporan. Jika ada kesalahan maka, akan berdampak pada laporan selanjutnya. Jika jurnal umum lebih sulit maka, jurnal khusus lebih mudah untuk digunakan karena, lebih sederhana dan mudah dipahami sehingga, bisa dikerjakan dengan mudah tanpa perlu memahami logika pada mekanisme akun debit kredit. Setelah mengetahui tentang jurnal khusus di atas, tentunya, kalian bisa paham mengenai jenis-jenis dan juga ciri-ciri yang ada. Untuk membuat sebuah laporan keuangan, memang dibutuhkan ketelitian dalam menyusun laporan tersebut. memberikan kemudahan bagi semua orang dalam menyusun laporan keuangan. Selain itu, kamu juga bisa merasakan fitur lainnya seperti fitur pembuatan invoice yang praktis, pencatatan beban, dan lainnya. Rasakan kemudahannya dengan mendaftarkan diri kamu dibawah ini.

buku harian jurnal penjualan hanya digunakan untuk mencatat penjualan